Indonesia Hari Ini.
Indonesia
masih jauh dari sebutan ‘negara maju’. Untuk mencapai predikat tersebut banyak
sektor yang perlu dibenahi dalam kurun waktu yang cukup lama. Politik dan
ekonomi? Saya tidak cukup kompeten untuk membicarakan kedua hal tersebut. Saya
merasa ada aspek yang perlu dibenahi terlebih dahulu sebelum mengarah ke dua
topik berat di atas, tidak lain dan tidak bukan: pendidikan.
Pendidikan
pun bermacam-macam, terbagi menjadi banyak cabang ilmu dan yang menjadi fokus
perhatian saya adalah pendidikan yang mendasar yaitu pendidikan bahasa, terutama bahasa asing.
Bahasa: Bukan Sekedar ‘Bahasa’
Sampai
saat ini, saya masih menemukan beberapa kalangan masyarakat yang menganggap
bahasa sebelah mata tanpa memaknai bahasa lebih dalam. Bagi mereka, bahasa
hanya sekedar ‘alat’ komunikasi sehingga antar manusia bisa saling
berkomunikasi dan menyampaikan pesan. Lebih dari itu, bahasa membuka peluang
dan pintu dunia tanpa batas.
Ilustrasi sederhana: Orang Indonesia tidak akan mampu menyampaikan pesannya kepada orang Prancis tanpa mempelajari bahasa Prancis. Begitu pula sebaliknya. Kecuali, ada bahasa pengantar yang dipelajari oleh kedua pihak, misalnya bahasa Inggris. Tetap saja,bahasa Inggris bahasa asing juga, kan?
Pendidikan Bahasa Asing Bagi Anak-Anak
Kenapa bahasa perlu diajarkan sejak anak-anak?
Selain karena pentingnya bahasa seperti yang diuraikan sebelumnya, masa anak-anak merupakan masa yang tepat bagi mereka untuk mempelajari bahasa asing selain bahasa ibu. Umur yang tepat untuk mempelajari bahasa asing yaitu 0 tahun hingga 9 tahun (golden time). Oleh karena itu, anak-anak 0-9 tahun merupakan objek perhatian saya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Bangsa Indonesia.
Mempelajari sebuah bahasa asing tidak hanya dapat dilakukan di lingkungan sekolah atau lembaga bahasa asing, namun bisa dimana saja sehingga keterbatasan tempat yang layak yang biasanya menjadi kendala bagi mereka yang ingin sungguh-sungguh belajar tidak ada. Walaupun ketersediaan tempat yang layak juga menjadi hal yag penting untuk mengadakan kegiatan belajar mengajar yang kondusif dengan segala fasilitas yang ada.
Satu hal lagi yang menjadi perhatian saya adalah anak-anak yang berada di pinggiran kota atau di pedesaan yang seringkali tidak mendapatkan pendidikan bahasa asing dengan layak. Biasanya anak-anak di tengah kota sudah ditawarkan pendidikan bahasa asing dari sekolah mereka, apalagi sekarang sekolah-sekolah dengan sistem internasional yang mengharuskan mereka berbicara bahasa asing sudah semakin banyak ditemukan. Hal ini yang menjadi ketimpangan bagi penduduk kota dan desa. Untuk membentuk pemerataan pendidikan bahasa asing di Indonesia, saya rasa gerakan ini sangat penting sehingga anak-anak di pinggiran kota atau pedesaan memiliki kesempatan mengenyam pendidikan yang sama.
Selain karena pentingnya bahasa seperti yang diuraikan sebelumnya, masa anak-anak merupakan masa yang tepat bagi mereka untuk mempelajari bahasa asing selain bahasa ibu. Umur yang tepat untuk mempelajari bahasa asing yaitu 0 tahun hingga 9 tahun (golden time). Oleh karena itu, anak-anak 0-9 tahun merupakan objek perhatian saya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Bangsa Indonesia.
Mempelajari sebuah bahasa asing tidak hanya dapat dilakukan di lingkungan sekolah atau lembaga bahasa asing, namun bisa dimana saja sehingga keterbatasan tempat yang layak yang biasanya menjadi kendala bagi mereka yang ingin sungguh-sungguh belajar tidak ada. Walaupun ketersediaan tempat yang layak juga menjadi hal yag penting untuk mengadakan kegiatan belajar mengajar yang kondusif dengan segala fasilitas yang ada.
Satu hal lagi yang menjadi perhatian saya adalah anak-anak yang berada di pinggiran kota atau di pedesaan yang seringkali tidak mendapatkan pendidikan bahasa asing dengan layak. Biasanya anak-anak di tengah kota sudah ditawarkan pendidikan bahasa asing dari sekolah mereka, apalagi sekarang sekolah-sekolah dengan sistem internasional yang mengharuskan mereka berbicara bahasa asing sudah semakin banyak ditemukan. Hal ini yang menjadi ketimpangan bagi penduduk kota dan desa. Untuk membentuk pemerataan pendidikan bahasa asing di Indonesia, saya rasa gerakan ini sangat penting sehingga anak-anak di pinggiran kota atau pedesaan memiliki kesempatan mengenyam pendidikan yang sama.
Saya pun tidak menutup kemungkinan untuk membuka peluang yang sama kepada orang dewasa yang belum mendapatkan pendidikan bahasa asing. Bahasa merupakan hal universal yang bisa dipelajari oleh pihak dari kalangan manapun.
Bahasa Asing di Tangerang Selatan
Melakukan sesuatu yang baik dapat dilakukan dari hal-hal kecil dan dapat dimulai dari lingkungan tempat tinggal kita. Kota Tangerang Selatan dapat disebut sebagai kota berkembang di wilayah Banten. Namun tetap saja masih ada daerah dan kalangan masyarakat serta anak-anak yang belum mendapat pendidikan bahasa asing. Oleh karena itu, dengan bantuan dari pemerintah Kota Tangerang Selatan, saya akan berusaha melaksanakan program ini. Dengan bantuan dari beberapa teman dari berbagai bahasa, bahasa yang akan ditawarkan tidak hanya bahasa Inggris, bisa bahasa Belanda, Prancis, Korea, dan lain-lain, bahkan bahasa Indonesia pun dapat diajarkan sehingga masyarakat dan anak-anak memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Oleh karena itu, saya ingin mengajak khalayak untuk bersama-sama membantu perkembangan pendidikan bahasa asing di Indonesia dengan melakukan hal yang sederhana: mengajar. Dengan begitu kesempatan anak-anak bangsa lainnya semakin luas, menambah kemampuan mereka, dan yang penting membuka mata dan pikiran mereka bahwa bahasa asing sama pentingnya dengan ilmu pengetahuan lainnya.
No comments:
Post a Comment