Tuesday, September 22, 2015

Too Mainstream Yet Most Needed

Indonesia Hari Ini.

Indonesia masih jauh dari sebutan ‘negara maju’. Untuk mencapai predikat tersebut banyak sektor yang perlu dibenahi dalam kurun waktu yang cukup lama. Politik dan ekonomi? Saya tidak cukup kompeten untuk membicarakan kedua hal tersebut. Saya merasa ada aspek yang perlu dibenahi terlebih dahulu sebelum mengarah ke dua topik berat di atas, tidak lain dan tidak bukan: pendidikan.
Pendidikan pun bermacam-macam, terbagi menjadi banyak cabang ilmu dan yang menjadi fokus perhatian saya adalah pendidikan  yang mendasar yaitu pendidikan bahasa, terutama bahasa asing.

Bahasa: Bukan Sekedar ‘Bahasa’

Sampai saat ini, saya masih menemukan beberapa kalangan masyarakat yang menganggap bahasa sebelah mata tanpa memaknai bahasa lebih dalam. Bagi mereka, bahasa hanya sekedar ‘alat’ komunikasi sehingga antar manusia bisa saling berkomunikasi dan menyampaikan pesan. Lebih dari itu, bahasa membuka peluang dan pintu dunia tanpa batas.

Ilustrasi sederhana: Orang Indonesia tidak akan mampu menyampaikan pesannya kepada orang Prancis tanpa mempelajari bahasa Prancis. Begitu pula sebaliknya. Kecuali, ada bahasa pengantar yang dipelajari oleh kedua pihak, misalnya bahasa Inggris. Tetap saja,bahasa Inggris bahasa asing juga, kan?





Pendidikan Bahasa Asing Bagi Anak-Anak

Kenapa bahasa perlu diajarkan sejak anak-anak? 
Selain karena pentingnya bahasa seperti yang diuraikan sebelumnya, masa anak-anak merupakan masa yang tepat bagi mereka untuk mempelajari bahasa asing selain bahasa ibu. Umur yang tepat untuk mempelajari bahasa asing yaitu 0 tahun hingga 9 tahun (golden time). Oleh karena itu, anak-anak 0-9 tahun merupakan objek perhatian saya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Bangsa Indonesia.

Mempelajari sebuah bahasa asing tidak hanya dapat dilakukan di lingkungan sekolah atau lembaga bahasa asing, namun bisa dimana saja sehingga keterbatasan tempat yang layak  yang biasanya menjadi kendala bagi mereka yang ingin sungguh-sungguh belajar tidak ada. Walaupun ketersediaan tempat yang layak juga menjadi hal yag penting untuk mengadakan kegiatan belajar mengajar yang kondusif dengan segala fasilitas yang ada.


Satu hal lagi yang menjadi perhatian saya adalah anak-anak yang berada di pinggiran kota atau di pedesaan yang seringkali tidak mendapatkan pendidikan bahasa asing dengan layak. Biasanya anak-anak di tengah kota sudah ditawarkan pendidikan bahasa asing dari sekolah mereka, apalagi sekarang sekolah-sekolah dengan sistem internasional yang mengharuskan mereka berbicara bahasa asing sudah semakin banyak ditemukan. Hal ini yang menjadi ketimpangan bagi penduduk kota dan desa. Untuk membentuk pemerataan pendidikan bahasa asing di Indonesia, saya rasa gerakan ini sangat penting sehingga anak-anak di pinggiran kota atau pedesaan memiliki kesempatan mengenyam pendidikan yang sama.


Saya pun tidak menutup kemungkinan untuk membuka peluang yang sama kepada orang dewasa yang belum mendapatkan pendidikan bahasa asing. Bahasa merupakan hal universal yang bisa dipelajari oleh pihak dari kalangan manapun. 

Bahasa Asing di Tangerang Selatan

Melakukan sesuatu yang baik dapat dilakukan dari hal-hal kecil dan dapat dimulai dari lingkungan tempat tinggal kita. Kota Tangerang Selatan dapat disebut sebagai kota berkembang di wilayah Banten. Namun tetap saja masih ada daerah dan kalangan masyarakat serta anak-anak yang belum mendapat pendidikan bahasa asing. Oleh karena itu, dengan bantuan dari pemerintah Kota Tangerang Selatan, saya akan berusaha melaksanakan program ini. Dengan bantuan dari beberapa teman dari berbagai bahasa, bahasa yang akan ditawarkan tidak hanya bahasa Inggris, bisa bahasa Belanda, Prancis, Korea, dan lain-lain, bahkan bahasa Indonesia pun dapat diajarkan sehingga masyarakat dan anak-anak memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar.


Oleh karena itu, saya ingin mengajak khalayak untuk bersama-sama membantu perkembangan pendidikan bahasa asing di Indonesia dengan melakukan hal yang sederhana: mengajar. Dengan begitu kesempatan anak-anak bangsa lainnya semakin luas, menambah kemampuan mereka, dan yang penting membuka mata dan pikiran mereka bahwa bahasa asing sama pentingnya dengan ilmu pengetahuan lainnya.

Tuesday, September 8, 2015

Khas Banten

1. "Batik Banten?"

Ketika seseorang menyebut Batik Banten dan gambar dibawah ini yang ada di benak kalian,

(Thanks to: http://nisa-alyrn.blogspot.co.id/2013/01/jelajah-baduy-part-ii.html)


HMMM, tidak salah sih. Namun secara spesifik, batik di atas ini adalah Batik Baduy yang berasal dari Desa Kanekes, Lebak. Memang, Batik Baduy juga Batik Banten karena berasal dari propinsi yang sama. TAPI, Batik Banten sebenarnya sangat banyak dan beraneka ragam dalam warna dan motifnya. Sementara Batik Baduy sangat terkenal karena perpaduan warnanya yaitu biru dan hitam. 


"Kalau itu Batik Baduy, terus Batik Banten yang mana?"

Batik Banten ada banyak sekali motif dan warnanya. Maka dari itu, Batik Banten sangat unik terutama karena filosofi di balik setiap motifnya yang bersifat historis. Misalnya nama-nama gelar kesultanan dan nama tata ruang atau tempat kesultanan atau sekitar kesultanan. Hebatnya, Batik Banten adalah batik pertama yang mendapatkan hak paten dari UNESCO pada tahun 2003. Batik Banten yang dipatenkan antara lain:
a. Motif Pasepen: nama sebuah tata ruang di Istana dimana Sultan Maulana Hasanuddin melakukan meditasi di Kesultanan Banten.

b. Motif Pamaranggen: nama sebuah tempat bagi para pengrajin keris dan aksesoris keris di lingkungan Kesultanan Banten.


c. Motif Pancaniti: nama tempat dimana Sultan Maulana Hasanuddin menyaksikan prajurit-prajuritnya berlatih di lapangan.


d. Motif Datulaya: nama tempat tinggal Sultan Maulana Hasanuddin  dan ruang keluarga di Kesultanan Banten.


 e. Motif Kapurban: nama gelar yang diberikan kepada Pangeran Purba dalam penyebaran agama Islam.


 f. Motif Mandalikan: nama gelar yang diberikan kepada Pangeran Aria Mandalika dalam penyebaran agama Islam.


 g. Motif Pejantren: nama tempat bagi para pengrajin tenun di wilayah Banten.


h. Motif Sebakingking: nama gelar Panembahan Sultan Maulana Hasanuddin dalam penyebaran agama Islam.

i. Motif Srimanganti: nama sebuah selasar yang menghubungkan pendopo Kesultanan Banten, tempat Raja atau Sultan menunggu.


 j. Motif Surosowan: nama tempat untuk menghadap raja atau sultan Kesultanan Banten.

JADI, Batik Banten tidak hanya Batik Baduy semata, ada puluhan Batik Banten dengan beraneka motif dan warna. "Oh, jadi Banten punya batik juga ya?" "Punya dong!" :)




2. "Salah satu kesenian Banten?" "Debus!"

Ya, Banten sangat terkenal dengan kesenian debusnya. Debus adalah sebuah kesenian yang memadukan seni tari dan seni suara yang bermula di awal abad ke-16 pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin dan berkembang pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa saat penjajahan Belanda terjadi di Indonesia. Sebagian masyarakat juga menyebut debus sebagai kesenian bela diri yang mengutamakan pertahanan dan kekebalan tubuh.Debus juga menjadi media penyebaran agama Islam di nusantara setelah agama Hindu dan Buddha lebih dulu hadir di Indonesia. Selain itu, debus juga digunakan sebagai media pembangkit semangat bagi para pejuang saat penjajahan Belanda berlangsung di Indonesia. Itu sebabnya kesenian debus ini juga dikenal sebagai kesenian bela diri.

 "Yang menarik dari Debus apa sih?"

A-trak-si-nya. Walaupun tidak semua kalangan bisa menikmati sebuah pertunjukan Debus, tapi tetap saja Debus sangat menarik perhatian, bahkan bagi turis asing. Misalnya, memakan lampu dan pecahan beling, memasukan obor api ke dalam mulut, menusukan jarum dengan berbagai ukuran misalnya ke pipi, lidah, bahkan perut, menyentuh api, dan sebagainya. Uniknya, tidak ada luka atau goresan sedikitpun di badan para pemain debus. 


P.S: Jangan ditiru tanpa keahlian tertentu!
Dan jangan ditonton kalau memang tidak berani :)


Pada tahun 2014, Kesenian Debus ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Pemerintah Indonesia jadi jangan sampai tidak dilestarikan ya! :)


Thanks to these sites:
http://batik-tulis.com/blog/batik-banten
http://travelingyuk.com/tradisi-unik/
https://www.youtube.com/watch?v=hqkKYyLEdnc